Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Gigi dan Mulut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Gigi dan Mulut. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 November 2019

Cara menyikat Gigi dan Manfaat Menyikat Gigi



Cara Menyikat Gigi yang Baik, Benar dan Manfaat Menyikat Gigi

  1. Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar


  1. Pilih sikat gigi dengan ukuran yang tepat untuk mulut.
  2. Hindari bulu yang keras karena bias mengiritasi gusi. Pilihlah sikat yang berbulut lembut. Juga cari kuas dengan bulu multi level atau bersudut. Satu studi menemukan jenis bulu ini lebih banyak manfaatnya bulu pipih satu tingkat.
  3. Gunakan pasta gigi berfuorida.

Kamis, 24 Oktober 2019

Perilaku Anak TK yang Menyebabkan Karies Gigi



BAB I
PENDAHULUAN

sumbergambar internet



   A.    LATAR BELAKANG

Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Salah satu kesehatan mulut adalah kesehatan gigi. Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013). Karies gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan sementum, berupa daerah yang membusuk pada gigi, terjadi akibat proses secara bertahap melarutkan mineral permukaan gigi dan terus berkembang kebagian dalam gigi. Proses ini terjadi karena aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Proses ini ditandai dengan dimineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya, sehingga dapat terjadi invasi bakteri lebih jauh ke bagian dalam gigi, yaitu lapisan dentin serta dapat mencapai pulpa (Kumala, 2006).